Pages

Tuesday, April 16, 2013

Gitaris Terhebat Sepanjang Masa

Untuk menjadi yang terbaik, seseorang dituntut tidak hanya mempunyai kemampuan intelektual, tehnikal dan komunikasional yang memadai, tapi juga harus memiliki dedikasi yang tinggi, pengaruh yang kuat, serta  ide-ide brilian yang mampu mediferensiasikan dirinya dari orang lain.
Seorang gitaris yang hebat bukan hanya gitaris yang menyajikan besotan-besotan senar dengan tehnik yang tinggi, tapi bagaimana ia dapat membuat pendengar mampu membedakan permainannya dengan gitaris lain dan dapat memberikan inspirasi pada generasi selanjutnya.
Nama-nama dibawah setidaknya telah membuat para pemain gitar seantero jagat berdecak kagum serta enggan untuk melepas perangkat pendengar musik yang menempel di telinga mereka. Nama mereka akan terus bergema, seiring karyanya yang telah memberikan warna.
10. Kurt Cobain
Spoiler for :
Permainan gitar sarat pemberontakan dan kegelisahan mungkin melekat pada musik Grunge yang diteriakkan oleh Kurt Cobain dan Nirvananya. Meski demikian, aliran musik yang gitarnya identik dengan distorsi kasar dan cord yang terdengar sumbang  ini sukses mengakhiri era glam metal dan alternative rock yang merajai tahun 1980-an.
Melalui Album Nevermind yang dirilis tahun 1991, ambisi bermain gitar Cobain dengan berani dan percaya diri mendobrak paradigma orang-orang tentang cara bermain gitar. Glam metal dan alternative rock yang sarat dengan teknik bermain gitar tingkat tinggi digantikan dengan explorasi scale besar-besaran, feedback   yang meledak-ledak dan penggunaan grip-grip sederhana yang tidak masuk akal. Dengarkan saja iseng-iseng Cobain di lagu semacam Breed dan Endless Nameless, dijamin bakal mengerutkan kening.
Cobain juga telah berhasil menggabungkan cara bermain The Beatles, hardcore punk dan fatalist folk blues menjadi sebuah kemasan baru yang segar. Alhasil, publik musik tidak akan pernah merupakan kegalakan Smell Like Teen’s Spirit, lagu yang didaulat majalah rolling stone sebagai satu dari sepuluh lagu terbaik yang pernah dibuat musisi sepanjang masa itu merupakan lagu yang paling digemari di era 90-an. Come as you are, Something in The Way dan Where Did You Sleep Last Night juga  terdengar manis kala itu.
Kurt Donald Cobain meninggal pada 5 April 1994 di usia yang masih muda, 27 tahun. Mengetahui hal tersebut, banyak penggemar setianya berbondong-bondong membeli album terakhirnya dan menyusul sang idola ke alam baka. Sampai saat ini, Nirvana dengan Cobain sebagai front man telah berhasil menjual sekitar 25 juta album di Amerika dan 50 juta album di seluruh dunia.
9. Kirk Hammet
Spoiler for :
Metalica mungkin merupakan kiblat bagi pecinta musik beraliran metal di seluruh dunia. Kesuksesan grup band legendaris itu tentu saja tidak lepas dari peranan sang gitaris, Kirk Hammet. Lahir di San Fransisco, California pada tanggal 18 november 1962, Kirk mulai tertarik pada musik setelah sering mendengar kakak laki-lakinya memutar musik-musik Kiss, UFO, Led Zeppeline, dan Jimi Hendrix. Hal itu membuatnya mulai mempelajari gitar pada usia 15 tahun, Ia pun mulai rajin mengutak-atik gitar untuk mendapatkan sound yang sesuai dengan keinginannya.
Demam Van Halen yang melanda Amerika pada tahun 1978 rupanya berpengaruh juga terhadap Kirk. Ia menjadi semangat untuk membentuk band rock bernama Exodus. Semangat dan kemampuannya dalam explorasi dengan cepat menghantarkan nama Kirk sebagai gitaris yang diperhitungkan di daratan Amerika. Puncaknya, pada bulan April 1983, Kirk mendapat telpon dari James Hetfield, gitaris sekaligus vocalis Metallica, yang menginginkan agar Kirk untuk diaudisi menjadi gitaris baru Metallica menggantikan Dave Mustaine yang keluar. Kirk pun keluar dari California dan berangkat ke New York. Akhirnya Kirk bergabung dengan James Hetfield, Lars Ulrich, dan Cliff Burton dalam Metallica.
Album debut Metallica berjudul Kill ‘em All dengan cepat melambungkan nama Metallica. Kreatifitas individu dan berbagai macam pengaruh band-band legendaris Iron Maiden dan Judas Priest berpadu menjadi nuansa musik baru. Warna Iron Maiden misalnya terdengar di lagu Hit The Lights. Namun, permainan power chord yang ditampilkan James dan speed solo gitar yang ditampilkan Kirk membuat Metallica memiliki warna tersendiri.
untuk terus mengembangkan kemampuan bermain gitarnya, Kirk kemudian berguru pada salah satu maestro dunia, Joe Satriani di Beerklee College of Music. Disini Kirk mendapatkan patern dan skala-skala gitar baru yang kelak berperan besar di  karya masterpiece metalica selanjutnya.
Album Master of Puppetts menjadi salah satu album tersukses Metallica dimana terdapat banyak hits yang makin mempertegas warna musik Metallica seperti Master of Puppetts, Sanitarium, Battery, dan sebuah lagu instrumental Orion. Setelah kemunculan album ini, bisa dibilang makin banyak gitaris muda yang mengcopy gaya permainan Kirk Hammett. Kemudian tahun 1988 sebuah album yang makin membuat Metallica mendunia, and Justice For All yang didalamnya terdapat lagu hits One.


8. Jimmy Page
Spoiler for :
Jimmy Page adalah gitaris yang menjadi ikon permainan gitar di tahun 1970-an. Tehnik gitar andalannya Appergio, Slurring dan Folk picking style mempengaruhi banyak gitaris terutama gitaris Blues Rock, Rock Alternatif dan Metal sampai saat ini.
Lahir di Heston, Inggris pada tanggal 9 Januari 1944, Page pertama kali belajar gitar ketika berusia 13 tahun karena terpengaruh oleh gaya rock and roll Elvis Presley. Awal tahun 60-an ia membuat album bersama beberapa band lokal seperti Carter Lewis & the Southerners dan Neil Christian & the Crusaders. Pada tahun 1963 ia menjadi additional gitar untuk Diamond band bersama Jet Harris & Tony Meehan. Singlenya berhasil mencapai puncak tangga lagu Inggris.
Tahun 1966 ia bergabung dengan Yardbirds sebuah band yang dipelopori Jeff Beck dimana ia menjadi lead guitar menggantikan posisi Eric Clapton yang keluar. Di Yarbirds ia hanya ikut tampil dalam 1 album yaitu, Little Games. Tahun 1968 ia bergabung dengan Led Zeppelin dan mengalami masa puncak kejayaannya. Selain Jimmy, personel lainnya terdiri dari John Paul Jones (bass), Robert Plant (vocals), dan John Bonham (drum). Bersama band ini banyak hits yang telah dibuatnya, nomor-nomor legendaris seperti Since I’ve Been Loving You, Dazed and Confused, Whole Lotta Love, Immigrant Song, Black Dog, Stairway To Heaven serta Kahsmir menjadi lagu yang sangat populer kala itu.
Stairway to Heaven mungkin merupakan lagu terbaik Led Zeppelin, solo gitar Page yang harmonis dan unik menjadikan lagu ini mempati urutan kedua di Top Ten List sebagai lagu terbaik sepanjang masa setelah lagu Bohemian Rhapsody gubahan Queen. Sedangkan album-album yang ia hasilkan bersama Led Zeppelin antara lain, Led Zeppelin I, Led Zeppelin II, Led Zeppelin III, Led Zeppelin IV, Houses of the Holy dan Physical Graffiti. Album-album ini menjadikan Led Zeppelin sebagai band tersukses di tahun 70-an. Sayangnya, kematian sang penggebuk drum, John Bonham membuat band ini jadi tak menentu arah. Akhirnya band ini vakum atau bisa dibilang bubar.
Meski eksistensi Led Zeppelin sudah tidak seperti dulu lagi, proyek reuni Led Zeppelin dengan bantuan beberapa additional drummer seperti Phill Collins sampai anak John Bonham sendiri, Jason Bonham terus digelar. Tahun 1994, proyek reuni ini sempat menghasilkan album akustik No Quartet dan tampil dalam tur dunia MTV Unplugged yang disambut sangat antusias oleh penggemar-penggemar setia  mereka
7. Slash
Spoiler for :
Rocker mana yang tidak kenal Slash? Namanya begitu terkenal diseluruh dunia semenjak mengorbit bersama salah satu band rock terbesar dunia, Gun’s N’ Roses. Sosoknya sangat mudah dikenali, berambut panjang, keriting, memakai topi panjang , dengan menggendong Gibson Les Paul serta tak lupa sebatang rokok Marlboro menempel dibibir adalah style Slash yang sangat familiar.
Slash lahir di Hampstead, Inggris pada tanggal 23 Juli 1965 dengan nama asli Saul Hudson. Ibunya merupakan perancang busana panggung David Bowie, dan ayahnya bekerja sebagai desainer cover album rekaman. Di usia 11 tahun Slash pindah ke Los Angeles. Sejak dulu ia punya gaya hidup yang anti-sosialis, untuk anak sebayanya, tampil dengan menggunakan jaket kulit, jeans kucel, dan rambut panjang sangat dipandang miring oleh masyarakat.
Di usia 15 tahun, ia memperoleh gitar pertama dari neneknya. Akhirnya ia mulai belajar bermain gitar dengan banyak menyimak lagu-lagu dari Led Zeppelline, Eric Clapton, Rolling Stones, Aerosmith, Jimi Hendrix, Jeff Beck, dan Neil Young. Dikarenakan sibuk bermain gitar setiap harinya, ia kemudian dikeluarkan dari sekolah saat berada di tingkat 11. Memutuskan musik adalah jalan hidupnya, ia bersama rekan-rekannya, Steven Adler Duff McKagan, Izzy Stradlin dan Axl Rose membentuk sebuah grup band, Gun’s N’ Roses.
Mulanya mereka merelease album mini Live : Like a Suicide. Slash dkk merasa cukup puas dengan album yang bersifat pancingan ini, pasalnya mereka kemudian mendapatkan kontrak rekaman dengan label Geffen Records. Tahun 1987,debut album perdana dilepas dengan judul album Appetite For Destruction, hits single perdana Sweet Child O’Mine diluar dugaan berhasil menjadi jawara ditangga lagu Billboard dan radio-radio. Intro lagu yang menunjukkan kemampuan Slash memainkan gitar langsung menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di seluruh dunia. Diikuti kemudian oleh single Welcome To The Jungle yang juga dijadikan soundtrack film Dead Pool. Dalam kurun waktu satu tahun, album ini telah berhasil menjual 20 juta keping album diseluruh dunia.
Tahun 1991, G N’ R merilis album Use Your Illusion I dan II dilepas. Permainan melodi yang harmonis dan menyentuh dari Slash makin melambungkan namanya. Siapapun tak akan menyangkal bagaimana indahnya permainan solo Slash dalam lagu November Rain dan Don’t Cry serta permainan yang juga tak kalah apiknya dalam nomor-nomor Estranged, Live and Let Die dan lagu You Could Be Mine yang menjadi soundtrack film box office, Terminator 2. Terakhir, G N R memperoleh predikat sebagai The Dangerous Band In The World. Bahkan dinilai popularitasnyabisa melebihi The Beatles apabila terus menghasilkan album seperti ini.
Diluar dugaan, Slash juga ternyata pernah menjadi gitaris bagi musisi-musisi dunia lain seperti Michael Jackson. Bahkan pada tahun 2001, saat Michael Jackson merayakan 30 tahun karir musiknya, Slash menjadi bintang tamu dengan mengisi part gitar dan berduet di panggung pada lagu Black Or White dan Beat It. Slash juga berkali-kali terpilih menjadi Best Guitarist Of The Year dari majalah-majalah musik. Hal ini juga yang menyebabkan Gibson mengontraknya sebagai endorser dan artis Gibson. Kini koleksi gitarnya bahkan sudah melebihi angka 100 dan ada kemungkinan bakal terus bertambah.

6. Joe Satriani
Spoiler for :
Dilahirkan di Westbury, New York, pada tanggal 15 Juli 1956, Satriani kecil mulai memainkan gitar pertamanya pada usia 14 tahun setelah terinspirasi oleh Jimi Hendrix. Dengan cepat Satriani mempelajari berbagai teknik bermain gitar, ia pun mulai mengajarkan keterampilannya ini kepada beberapa orang. Satriani menemukan semangat yang sama dari salah seorang muridnya yang bernama Steve Vai. Pada akhir tahun 1970-an, Satriani mulai mengajar di Berkley dan menghasilkan sejumlah gitaris berbakat seperti Kirk Hammet (Metallica), Larry La Londe (Primus), David Bryson (Counting Crows), dan gitaris Jazz Charlie Hunter.
Pada awal tahun 80-an, Satriani mendapat kesempatan untuk mengerjakan beberapa proyek serta tampil pada tur bersama Greg Kihn, ia juga merilis EP solo pada tahun 1984 yang keseluruhan proses produksi hingga rilis diurus oleh ia sendiri. Nama Joe Satriani mulai melejit ketika salah seorang mantan muridnya, Steve Vai, tampil menjadi gitaris band solo David Lee Roth, karena kehebatan permainan muridnya itu, nama Satriani pun mulai diperbincangkan sebagai guru Vai. ketertarikan pada karakter permainan Satriani pun mulai bermunculan. Masa ketenaran Satriani pun dimulai dengan rilis album solo pertamanya yang berjudul ‘Not This of Earth’ yang otomatis menimbulkan reaksi dari komunitas gitaris Rock.
Nama Satriani tak ayal makin dikenal diseluruh dunia, ia mendapat kehormatan untuk tampil mendampingi Mick Jagger pada tur di Australia dan Jepang sekitar tahun 1987. Satriani kembali merilis album berturut-turut pada tahun 1988 dan 1989, yaitu album ‘Dreaming #11′ (1988) dan album ‘Fliying in a Blue Dream’. Pada album tersebut Satriani juga tampil sebagai vokalis di beberapa lagu. Karir Satriani kembali menanjak ketika salah satu lagunya yang berjudul ‘One Big Rush’ menjadi salah satu lagu soundtrack film Say Anything.
Satriani mengawali kesuksesan tahun 90-an dengan mendapatkan gitar khusus dari Ibanez yang diberi nama Model JS Joe Satriani Model. Tahun 1992 ‘Satch’ (panggilan akrab Satriani) merilis album The Extremist yang diikuti oleh double disc album Time Machine setahun kemudian. Pada tahun 1994 Satriani tampil sebagai addisional gitar pada tur Deep Purple sepeninggal Ritchie Blackmore dari Deep Purple. Satch juga mendapat tawaran untuk menjadi personel tetap Deep Purple namun tawaran itu ditolaknya karena ia lebih memilih untuk tetap bersolo karir.
Tahun 1998 ia merilis album Crystal Planet. Satriani juga memulai proyek G3 bersama Steve Vai pada tahun 1996, sebuah proyek tahunan Satriani bersama gitaris-gitaris terbaik dunia lainnya. G3 juga merilis album dokumenter konser mereka berjudul G3: Live in Concert setahun kemudian. Pada tahun 2000 Satriani merilis album yang lebih musikal, Engines of Creation, yang setahun kemudian diikuti oleh album Live in San Fransisco, perlu diketahui bahwa  Album Engines of Creation kemudian mendapat penghargaan Grammy. Ia pun mulai kembali menghasilkan beberapa album studio: Strange Beautiful Music (2002), Electric Joe Satriani: An Anthology (2003), diikuti oleh album Is There Love in Space (2004), Super Colossal (2005), dan Satriani Live.
5. Chuck Berry
Spoiler for :
Charles Edward Anderson atau yang lebih dikenal dengan Chuck Berry adalah musikus berpengaruh dan salah seorang dari perintis musik rock and roll. Berdasarkan situs Rock and Roll Hall of Fame, memang tidak ada tokoh yang bisa dikatakan sebagai pencipta rock and roll, namun Chuck Berry adalah satu-satunya yang bisa dikatakan paling mendekati, yang mengumpulkan semua unsur-unsur penting rock and roll menjadi satu.
Chuck Berry lahir di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat pada tanggal 18 Oktober 1926. Sejak kecil ia menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap musik blues, sebuah acara musik kecil di sekolah musim panasnya di tahun 1941 menjadi debut pertamanya di kancah musik.
Pada awal tahun 1950 Berry yang sebenarnya telah bekerja sebagai ahli kecantikan, bergabung dengan band club lokal sebagai tambahan penghasilan. bicara soal influence musik, ia banyak berguru  tentang tehnik bermain gitar dan bagaimana menguasai panggung dari gitaris blues terkenal saat itu, T-Bone Walker, Robert Johnson dan Ira Harris, Berry pun terus berlatih dengan tekun mencoban bermain dengan caranya sendiri. Alhasil ia berhasil membungkus musik blues yang notabene bernuansa sedih dengan cord-cord seventhnya menjadi sesuatu yang beritme riang ditambah dengan aksi panggung yang eksentrik. Namanya mulai menanjak ketika ia bermain bersama Johnnie Johnson trio dan memulai kolaborasi panjang dengan pianisnya.
Berry juga ikut ambil andil dalam sejarah penghapusan diskriminasi warna kulit yang merebak di Amerika Serikat. Pada waktu itu tempat-tempat umum seperti hotel, rumah makan, toilet dan lain sebagainya di berikan tulisah white only atau black only, maksudnya di tempat itu hanya bisa dikunjungi oleh orang kulit putih atau orang kulit hitam saja. Bahkan ketika menonton suatu pagelaran musikpun penonton dipisahkan oleh tali pembatas sisi kiri untuk kulit putih dan sisi kanan untuk kulit hitam, hingga masa Chuck Berry bersinar terjadi terobosan yang akan terus dikenang sepanjang masa. Chuck Berry dengan gaya bebeknya sewaktu bermain gitar dan bernyanyi untuk pertama kalinya dalam sejarah mampu menyatukan kulit putih dan kulit hitam untuk menikmati musik, para penonton menerobos tali pembatas dan bercampur jadi satu saling bernyanyi dan menari bersama melupakan kebencian, melupakan perbedaan warna kulit.
Menilik catatan prestasinya, Chuck Berrry termasuk orang pertama yang namanya dimasukkan dalam Rock and Roll Hall of Fame, sebuah museum untuk mengenang musisi-musisi legendaris, ketika museum tersebut diresmikan tahun 1986. Ia juga pernah mendapatkan Grammy Lifetime Achievement award di tahun 1984 dan Kennedy Center Honor di tahun 2000. Pada tahun 2004 majalah Rolling stone menempatkan namanya di urutan nomor 5 artis terbesar sepanjang masa dan di urutan nomor 6 gitaris terhebat sepanjang masa. Tiga buah lagu Chuck Berry, Johnny B. Goode, Maybellene dan Rock & Roll Music termasuk ke dalam 500 lagu terpenting dalam sejarah musik rock and roll. Penghargaan tersebut belum termasuk dengan pembuatan patung Chuck Berry di St, Louise Walk of Fame dan puluhan penghargaan lainnya.
Saking hebatnya nama Chuck Berry Cub Koda menulis bahwa dari semua artis perintis rock & roll, di antara artis yang paling penting dalam perkembangan musik rock & roll adalah Chuck Berry, ia adalah pencipta lagu sekaligus salah satu gitaris terbesar.  Tak mau ketinggalan, John Lennon bahkan berujar, “Kalau engkau mau memberi sebutan lain untuk rock and roll, kau boleh menyebutnya Chuck Berry,” katanya.
4. Eric Clapton
Spoiler for :
Eric Clapton adalah salah satu gitaris yang paling berpengaruh bagi perkembangan dunia gitar rock di dunia selain Jimi Hendrix. Permainannya banyak menjadi referensi gitaris-gitaris penerusnya seperti Richie Sambora, Slash, Stevie Ray Vaughan, Gary Moore, Duane Allman, Eddie Van Halen, Brian May, John Mayer, Joe Satriani, dan masih banyak lagi.
Dilahirkan pada tanggal 30 Maret 1945 di The Green Ripley, Inggris dengan nama Eric Patrick Clapton, masa kecil Clapton banyak dihabiskan bersama kakek dan neneknya. Ibunya, Patricia menitipkan Clapton pada kedua orangtuanya karena suaminya, Edward Fryer meninggal. Eric kecil mulai tertarik bermain gitar setelah menonton Jerry Lee Lewis di televisi saat berusia 13 tahun. Semenjak saat itu ia terus giat berlatih gitar. Sekolah desain yang ditekuninya, akhirnya terbengklai karena waktunya lebih banyak dihabiskan untuk bermain gitar.
Kemudian ia tergabung dalam band pertamanya, Roosters. Lalu ia tergabung dengan grup Yardbirds dimana terdapat pula gitaris-gitaris handal yaitu Jimmy Page dan Jeff Beck. Bergabungnya Clapton semakin menambah warna bagi grup tersebut. Trio gitaris ini langsung menjadi pembicaraan orang-orang. Namun pada tahun 1965, Clapton memutuskan keluar dari Yardbirds karena perbedaan visi. Ia pun selanjurnya tergabung dalam band John Mayyal’s Bluesbreaker. Kali ini ia bergabung dengan Peter Green, dan Mick Taylor. Selanjutnya ia membentuk Blind Faith di tahun 1969, namun karena  tak puas dengan band itu, setahun kemudian ia tergabung dalam Delaney and Bonnie & Friends. Di grup ini Eric mulai mengasah skill vocalnya. Pada 1971 Eric tidak lagi melanjutkan karir musiknya dengan Delaney and Bonnie & Friends.
Akhirnya Eric mulai bersolo karir. Album-album yang dilempar ke pasaran selama karirnya antara lain : Rainbow Concert (1973), 461 Ocean Boulevard (1974), No Reason To Cry (1976), Slowhand (1977), Crossroad (1988), MTV Unplugged, dan masih banyak lagi album solo lainnya. Bersama master blues B. B. King juga ia pernah mengeluarkan album kolaborasi Riding With The King (2001).
Meski pada masa-masa pertama ia terkenal sebagai seorang blueser, namun pada era tahun 90an tampaknya ia mulai banyak mengadaptasi musik pop ke dalam karya-karyanya. Namun nuansa blues tetap bisa kita dapatkan. Sepanjang karirnya, Eric telah banyak menghasilkan lagu-lagu yang terkenal. Lagu-lagu hits darinya antara lain Layla, Running On Faith, My Father Eyes, Bad Love, Tears In Heaven, Wonderful Tonight, Change The World, Motherless Child, dan lain-lain.
Namun dari sekian banyak lagu Eric Clapton, Tears In Heaven mungkin adalah lagu terbaiknya. Lagu itu dibuat untuk mengenang anaknya yang bernama Conor yang jatuh dari lantai 49 apartemennya. Hebatnya lagi, ternyata lagu itu mendapat penghargaan Grammy Awards untuk kategori Best Male Pop Vocal Performance di tahun 1992. Saat itu ia juga menyabet 4 penghargaan lainnya. Secara keseluruhan, Eric telah 17 kali meraih penghargaan Grammy. Selain itu Clapton adalah satu-satunya musisi yang namanya masuk sampai 3 kali di Rock and Roll Hall of Fame, ia juga berada di urutan nomor dua gitaris terhebat sepanjang masa versi majalah Rolling Stone dan nomor 4 versi majalah Gibson. Sangat jarang gitaris yang berhasil meraih prestasi seperti Eric Clapton.
3. B.B King
Spoiler for :
The King of Blues adalah gelarnya, sepanjang hidupnya ia telah memperoleh 14 Grammy award, namanya telah 2 kali menghiasi Rock and Roll Hall of fame, karyanya juga menghantarkan ia memperoleh tempat di Blues Hall of Fame, Hollywood Star Walk of Fame dan di Song Writer Hall of Fame. Ia juga  memperoleh banyak penghargaan, diantaranya adalah National medal of art, National Herritage Fellowship, Kennedy Center Honor dan Polar Music Prize, belum termasuk Presidential Medal of Freedom yang diberikan oleh George W Bush, Gelar Doktor Honoris Clausa di bidang musik dari Brown University dan banyak perhargaan lainnya.
B.B King dilahirkan di sebuah pertanian di Itta Bena, Mississippi pada tanggal 16 September 1925 dengan nama Riley King. Dikarenakan lahir dari sebuah keluarga yang religius, perkenalan King dengan musik pun dimulai dari gereja di kotanya dimana dia bermain sebagai pengiring dan penyanyi dari sebuah vokal grup.
Karir musik King dimulai dari penampilannya sebagai penyanyi dan gitaris dari sebuah jingle iklan di radio. Karena kagum akan bakat King, Pemilik radio tempat dia bekerja pun mempromosikan King untuk bekerja sama dengan DJ local dalam satu segment yang khusus memutar lagu-lagu dari artis berkulit hitam. Disitu dia bermain gitar dan menyanyi berdasarkan request dari pendengar. King pun memilih nama “Blues Boy King” sebagai nama radionya. Pada akhirnya nama “Blues Boy King” dipersingkat saja menjadi stage namenya sampai saat ini, BB King.
Karena kepopuleran dia di tingkat lokal, akhirnya King pun dikontrak oleh Modern Records. Setelah membentuk bandnya sendiri, B.B King Review, single-single King pun muncul di pasaran. Beberapa single pertama King antara lain B.B Boogie dan Three O’Clock Blues meroketkan nama King secara nasional sebagai gitaris blues. King pun dikontrak oleh Universal Artist tahun 1952 dan memulai tur keliling amerika pertamanya, semua orang sudah bisa memprediksi kalau dia adalah salah satu yang terbaik dalam industri musik saat itu.
Pada tahun 1962, King masuk ke ABC-Paramount Records, yang kemudian diserap ke MCA Records, dan kemudian label saat ini, Geffen Records. Selama hidupnya King telah melakukan tur keliling dunia, berkolaborasi dengan puluhan artis terkenal dari seluruh dunia dan menghasilakan ratusan lagu, Dari semua karya King, The thrill is Gone dan All Over Again mungkin merupakan karya terbaiknya. The Thrill is Gone bahkan mendapatakan penghargaan Grammy Hall of Fame Award yang diperuntukkan untuk lagu yang berusia lebih dari 25 tahun dan memiliki kualitas dan pengaruh historik yang luar biasa.
Majalah Rolling Stone memberi peringkat dia di nomor 3 pada daftar 100 gitaris terbesar sepanjang masa. Lebih lanjut Edward M. Komara mengatakan bahwa King memperkenalkan gaya bermain solo canggih yang diperkuat oleh bending yang Fluid dan vibrato yang luar biasa, permainannya  dapat dikatakan mempengaruhi hampir setiap gitaris blues yang ada sampai saat ini.
2. Robert Johnson
Spoiler for :
Meski namanya kurang terdengar, ia adalah peletak fondasi permainnan gitar blues dan rock modern. Kemungkinan besar ialah orang pertama di daratan Amerika yang mendendangkan permainan blues. Semasa hidupnya ia dikenal sebagai Undisputed King of Mississippi Blues Singer, ia juga dikatakan sebagai musisi yang paling orisinal dan paling berpengaruh di industri musik amerika yang menurunkan semangat bermain gitarnya pada Chuck Berry, Eric Clapton, Jimi Hendrix, Keith Richard dan Jack white.
Robert Johnson lahir di Hazlehurst, Mississippi, Amerka Serikat pada tanggal 8 Mei 1911. Semasa hidupnya, ia tidak terlalu terkenal. Kala itu, hanya sedikit dari rekaman lagu gubahannya yang terjual, bahkan, sampai sekarang hanya sedikit sekali infomasi yang bisa kita dapat tentang gitaris ini, hanya ada dua foto resmi Robertt Johnson yang beredar.
Nasib Robert mulai berubah ketika lagu-lagunya kembali dirilis pada Long Play (LP) tahun 1961, 23 tahun setelah kematiannya. Namanya mulai banyak dibicarakan, permainan gitarnya yang harmonis dan penuh penjiwaan, ditambah dengan penggunaan boogie bass line yang revolusioner plus penggunaan liriknya yang kuat membuat Johnson diakui sebagai salah satu musisi dan gitaris terhebat sepanjang masa. Dengarkan saja curahan hatinya yang dituangkan pada lagu Sweet Home Chicago, Cross Road Blues, Hellhound on My Trail dan Love in Vain, anda akan merasakan betapa “masterpiecenya”-nya  karya Robert Johnson.
Begitu legendarisnya permainan gitar Robert Johnson, sampai-sampai ada cerita rakyat Mississippi tentangnya. Alkisah Robert Johnson berjalan di pinggiran sungai Misisipi pada waktu tengah malam, saat melewati sebuah persimpangan jalan (crossroad) dia bertemu seorang bertubuh tinggi besar dan hitam yang ternyata adalah iblis. Kemudian iblis ini mengambil gitar milik robert, menyetemnya dan memainkan sebuah lagu, lagu yang belum pernah terdengar oleh siapapun. Lagu ini benar-benar menggetarkan jiwa robert johnson, sang iblis menyadari ketertarikan robert sehingga dia menawarkan kemampuan bermain gitarnya dengan imbalan robert harus menyerahkan jiwanya nanti saat sudah meninggal. Robert setuju dan dia meninggalkan persinpangan jalan itu untuk mengguncang dunia.
Entah cerita diatas benar atau tidak, akan tetapi kita dapat menemukan sebuah tugu di persimpangan jalan di Mississippi yang menandakan tempat pertemuan antara Robert Johnson dengan Iblis. Lebih lanjut, legenda di atas tertuang dalam salah satu karyanya, Cross Road Blues.
Robert Johnson meninggal pada 16 Agustus 1938 di usia 27 tahun. Bertahun-tahun setelah kematiannya barulah ia mendapatkan beberapa penghargaan, diantaranya adalah Grammy Lifetime Achievement Award, Mississippi Musician Hall of Fame, Rock and Roll Hall of Fame dan Blues Hall of Fame, majalah TheRolling Stone pun menempatkannya pada urutan kelima gitaris terhebat sepanjang masa. Meskipun begitu, karyanya yang orisinal dan revolusioner akan terus terkenang sebagaimana musisi-musisi saat ini memanggilnya, “The Grandfather of Rock and Roll”.
1. Jimi Hendrix
Spoiler for :
Semua orang tidak akan menolak apabila dikatakan bahwa ia adalah pelopor dan inspirator terbesar dalam permainan gitar yang berkembang di abad ke-20. Karya-karyanya selalu menjadi referensi para gitaris-gitaris baik yang masih pemula maupun yang sudah master sekalipun. Lagu-lagu karyanya seperti Little Wing, Voodo Child, dan Red House menjadi lagu-lagu yang paling sering dibawakan baik dalam bentuk penampilan Live maupun rekaman. Ia yang mempopulerkan trik-trik bermain gitar elektrik seperti Feedback dan distorsi yang akhirnya dipakai oleh semua gitaris yang menggunakan gitar elektrik dimasa depan. Jika kita menelusuri bagan pohon influence seluruh gitaris yang ada pada saat ini, semuanya akan mengerucut padasatu nama, Jimi Hendrix. Dalam setiap voting atau polling di majalah-majalah, ia selalu terpilih sebagai The Greatest Guitarist All Time.
Terlahir pada tanggal 27 September 1942 dengan nama Johnny Allen Hendrix yang kemudian diganti menjadi James Marshall Hendrix oleh ayahnya, James “Al” Hendrix. Jimi semasa kecilnya sering berpura-pura menjadi gitaris setelah menyaksikan penampilan B. B. King. Ia menggunakan ukulele sebagai gitarnya. Melihat ketertarikan Jimi pada gitar, kemudian ayahnya membelikan dia sebuah gitar second seharga 5 dollar, saat itu ia berusia 16 tahun. . Ia pun bergabung dengan grup band pertamanya, The Velvetones yang hanya bertahan selama 3 bulan. Pada musim panas berikutnya ayahnya membelikan gitar elektrik Supro Ozark 1560 S. Kemudian ia bergabung dengan band The Rocking Kings.
Tahun 1961 jimi masuk wajib militer, namun karena cedera yang ia dapatkan saat terjun payung memaksanya batal untuk menjadi prajurit, Ia pun mulai menjadi gitaris cabutan dengan nama Jimmy James. Disini ia bertemu Little Richards dan kemudian membentuk bandnya yang bernama Jimmy James and The Blue Flames. Awal tahun 1965, Jimi bermain dalam sebuah acara kecil di kawasan Greenwich Village. Dalam sebuah jam session dengan bassis grup Animal, Chas Candler. Chandler sangat terperana melihat permainan Jimi. Hingga setahun kemudian ia mengajak Jimi pergi ke London dan membentuk band mereka dengan memasukkan drummer Mitch Mitchel dan basis Noel Redding, Chas Candler sendiri lebih memilih menjadi manager. Band tersebut diberi nama Jimi Hendrix Experience dan memulai legenda.
Single pertamanya, Hey Joe berhasil masuk kedalam Top UK Charts selama 10 minggu. Melihat antusiasme yang bagus, Jimi cs segera merelease album Are You Experienced?. Dengan memuat nomor-nomor seperti Purple Haze, The Wind Cries Mary, Foxey Lady, Fire, dan Are You Experienced? di masa mendatang, album ini merupakan album rock terpopuler sepanjang masa.
Sukses album pertama membuatnya segera merampungkan album berikutnya, Axis: Bold As Love pada tahun 1968. Di album ini ia berusaha keras mengeksplorasi permainan gitarnya. Ia kemudian kembali ke Amerika untuk membangun studionya yang bernama Electric Lady Studio yang berlokasi di kota New York.
Bulan Agustus 1969, Jimi Hendrix tampil dalam salah satu event musik terbesar di Amerika, Woodstock. Kali ini ia tidak membawa nama Experience, tetapi bersama Gypsy Sun & Rainbows. Namanya semakin berkibar sebagai gitaris nomor satu dunia. Semua penonton yang menyaksikan permainan gitarnya begitu terpukau. Ia menampilkan aksi solo gitar yang dirangkai dengan aksi panggung yang liar seperti memetik senar gitar dengan menggunakan gigi, membakar gitar, memainkan feedback, distorsi, dan aksi merusak gitar lainnya. Setelah itu ia membentuk grup baru yang bernama Band of Gipsy dan melepas album Hendrix: Live At The Fillmore East. Setahun berikutnya ia kembali membentuk Jimi Hendrix Experience dan merampungkan album yang berjudul First Rays Of The New Rising Sun.
Jimi Hendrix meninggal tanggal 18 September 1970, saat itu ia berusia 27 tahun. Ia hanya berkarier serius di dunia musik selama 4 tahun, namun legendanya terus bertahan sampai 4 dasawarsa kemudian, ya, sampai hari ini. Jimi hendrix telah tiada, namun karya dan legendanya akan tetap abadi selama masih ada senar yang terpetik, selama masih ada pemain gitar di dunia ini.

No comments:

Post a Comment