Pages

Saturday, March 16, 2013

Cerita Galau

Ini bukan tentang saya. Mungkin juga bukan tentang kamu. Tapi aku sedang membicarakan dia dan mereka yang terserang galau.
Putus cinta itulah penyebab tersering dari galau. Kali ini banyak yang sedang putus cinta dan saya sedang memantau beberapa yang terkena sindrom galau itu. Ada yang sempat cerita pada saya, ada yang ceritanya saya dengar dari orang lain, atau mungkin saya hanya mengamati lewat status BBM atau timeline twitter.
Sudahlah, ini sebuah kenyataan. Tak ada yang bisa ditolak dari perjalanan hidup ini. Putus cinta adalah hal yang wajar setelah kita jatuh dalam kebahagiaan bernama cinta itu. Putus cinta menjadi sebuah solusi bila kita tak bisa lagi menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan setumpuk masalah yang terjadi. Somehow, we broke our relationship is the best way to meet another person that we need. Putus cinta akan menjadikan kita lebih dewasa untuk bersikap. Jadi nikmatilah fase galau itu. Gak perlu gengsi menahan air mata yang sudah membendung. Nangis aja. Kalo ditahan itu rasanya nyesek dan bikin dada sakit. Percaya deh ama saya (yang pengalaman dlm hal penggalauan).
Semakin kamu ingin keluar dari situasi galau, semakin erat dia mengikatkan tali pada hatimu. Tenang, percayalah, akan ada saatnya kita terbebas dari galau meskipun aku juga gak bakal bisa jawab pertanyaan kalian kapan bebas serangan galau.

Cara untuk keluar dari situasi galau adalah dengan mencari kesibukan. Apapun jenis kesibukan itu. Karena dengan mencari kesibukan, kita bisa lupa akan masalah kita. Tapi siap-siap aja kalo sendirian di kamar trus dengerin lagu kenangan ma mantan. Oiya, dan tolong jauhkan dari senjata tajam dari diri anda, bahaya! Kesibukannya itu bisa dengan cara kumpul bareng teman atau malah langsung cari terget baru.
Sebenarnya saya aliran yang kurang setuju dengan cari target baru. Gimana-gimana kita pasti kebayang ama mantan dan pasti akhirnya mbanding-mbandingin ma mantan. Seperti luka yang biasa ada di tubuh, dia perlu sembuh dulu. Kalo ada luka jahitan tapi kita bandel malah ngasih air ke luka itu ya lukanya gak kering-kering. Biarkan dulu saja waktu dan pertahanan tubuh yang mengobati luka. Dan seperti galau, ngrasa gak sih kalo kita ndeketin atau dideketin orang lain, ada perasaan menolak karena masih ingat mantan. Apalagi kalo kamu yang galau lagi ndeketin orang. Meskipun kamu bersikukuh kamu uda lupa ma mantanmu, tetep aja orang yang kamu deketin bakal ngrasa dia hanya sebagai tempat pelarian. Iya kalo kamu akhirnya beneran cinta dia, tapi kalo gak cinta dan dia cinta? Ya makin rumit. Hati kita butuh istirahat sementara untuk menata lagi puing-puing yang berserakan.
Jangan terlalu cepat keluar dari zona galau. Rasanya bisa sesak. Kayak orang diving, gak boleh dari kedalaman naik cepat-cepat ke permukaan, ntar alveoli di paru-paru bisa pecah. Sama kayak kenangan yang uda kita usahain kubur dalam hati paling dalam, tapi karena kita kepengen cepet sembuh dari galau, dia malah ndesak terus membayangi hidup dan pecah lagi bikin sakit hati gak sembuh. Kenapa sih dengan jomblo? Salah? Nista? Enggaklah. Sekali lagi, ada waktu yang dibutuhksn hati untuk sembuh. Daripada kalian berdua tapi saling menyakiti dan hanya menambah luka. Bukannya kita berdua untuk mencari damai dan bahagia? Bukan air mata yang menemani hari kita.
Jadi, apa yang harus dilakukan bila galau menyerang dan berusaha menikam kita di saat malam datang?
Pertama, berdoalah pada Tuhan. Serahkan segalanya padaNya karena Tuhan gak bakal ngasih cobaan diluar kemampuan umatNya.
Kedua, cari kesibukan dengan teman kalian. Sapa tau kemarin sibuk ma pacar, jadi jarang keluar ma teman. Believe me, laugh together with friends is the one of way to heal our wound heart.
Ketiga, berceritalah pada orang yang kamu percaya. Walau ada kemungkinan orang tersebut bakal nyeritain galaumu ke orang lain lagi. Tapi bercerita akan melegakan perasaanmu dan membuat sedikit longgar pada dada yang sesak.
Keempat, nikmatilah galau ini. Karena akan ada masanya galaumu hilang berganti dengan teman lain yang galau dan kamu bisa membantu dia keluar perlahan dari zona galau.
Sesungguhnya galau itu wajar. Jangan pernah malu untuk mengakui dirimu sedang galau, tapi jangan juga bikin pengumuman di media sosial kalo kamu lagi galau dan jangan pernah simpan sendirian galaumu itu. Hidup ini indah kalo kita berbagi. Karena gak cuma bahagia yang perlu kita bagi pada orang lain, tapi sedih juga perlu kita bagi untuk menyembuhkan luka ini.
Saya aja bisa bebas galau, beberapa teman saya juga bisa, kenapa kau yang baca ini dan kebetulan lagi galau gak bisa? Pasti bisa. Percayalah (lagi dan lagi), ada seseorang yang entah siapa itu bisa membawamu keluar dari zona galau.
Tarik nafas dalam-dalam, pejamkan mata sejenak lalu buka mata sembari hembuskan nafas. Tersenyumlah lebar. Kau akan menemukan kamu yang baru di tiap kamu tersenyum.
:)

No comments:

Post a Comment