Untuk menjadi yang terbaik, seseorang dituntut tidak hanya mempunyai
kemampuan intelektual, tehnikal dan komunikasional yang memadai, tapi
juga harus memiliki dedikasi yang tinggi, pengaruh yang kuat, serta
ide-ide brilian yang mampu mediferensiasikan dirinya dari orang lain.
Seorang gitaris yang hebat bukan hanya gitaris yang menyajikan
besotan-besotan senar dengan tehnik yang tinggi, tapi bagaimana ia dapat
membuat pendengar mampu membedakan permainannya dengan gitaris lain dan
dapat memberikan inspirasi pada generasi selanjutnya.
Nama-nama dibawah setidaknya telah membuat para pemain gitar seantero
jagat berdecak kagum serta enggan untuk melepas perangkat pendengar
musik yang menempel di telinga mereka. Nama mereka akan terus bergema,
seiring karyanya yang telah memberikan warna.
10. Kurt Cobain
Permainan gitar sarat pemberontakan dan kegelisahan mungkin melekat
pada musik Grunge yang diteriakkan oleh Kurt Cobain dan Nirvananya.
Meski demikian, aliran musik yang gitarnya identik dengan distorsi kasar
dan cord yang terdengar sumbang ini sukses mengakhiri era glam metal
dan alternative rock yang merajai tahun 1980-an.
Melalui Album Nevermind yang dirilis tahun 1991, ambisi
bermain gitar Cobain dengan berani dan percaya diri mendobrak paradigma
orang-orang tentang cara bermain gitar. Glam metal dan alternative rock
yang sarat dengan teknik bermain gitar tingkat tinggi digantikan dengan
explorasi scale besar-besaran, feedback yang meledak-ledak dan
penggunaan grip-grip sederhana yang tidak masuk akal. Dengarkan saja
iseng-iseng Cobain di lagu semacam Breed dan Endless Nameless, dijamin
bakal mengerutkan kening.
Cobain juga telah berhasil menggabungkan cara bermain The Beatles,
hardcore punk dan fatalist folk blues menjadi sebuah kemasan baru yang
segar. Alhasil, publik musik tidak akan pernah merupakan kegalakan Smell Like Teen’s Spirit,
lagu yang didaulat majalah rolling stone sebagai satu dari sepuluh lagu
terbaik yang pernah dibuat musisi sepanjang masa itu merupakan lagu
yang paling digemari di era 90-an. Come as you are, Something in The Way dan Where Did You Sleep Last Night juga terdengar manis kala itu.
Kurt Donald Cobain meninggal pada 5 April 1994 di usia yang masih
muda, 27 tahun. Mengetahui hal tersebut, banyak penggemar setianya
berbondong-bondong membeli album terakhirnya dan menyusul sang idola ke
alam baka. Sampai saat ini, Nirvana dengan Cobain sebagai front man
telah berhasil menjual sekitar 25 juta album di Amerika dan 50 juta
album di seluruh dunia.
9. Kirk Hammet
Metalica mungkin merupakan kiblat bagi pecinta musik beraliran metal
di seluruh dunia. Kesuksesan grup band legendaris itu tentu saja tidak
lepas dari peranan sang gitaris, Kirk Hammet. Lahir di San Fransisco,
California pada tanggal 18 november 1962, Kirk mulai tertarik pada musik
setelah sering mendengar kakak laki-lakinya memutar musik-musik Kiss,
UFO, Led Zeppeline, dan Jimi Hendrix. Hal itu membuatnya mulai
mempelajari gitar pada usia 15 tahun, Ia pun mulai rajin mengutak-atik
gitar untuk mendapatkan sound yang sesuai dengan keinginannya.
Demam Van Halen yang melanda Amerika pada tahun 1978 rupanya
berpengaruh juga terhadap Kirk. Ia menjadi semangat untuk membentuk band
rock bernama Exodus. Semangat dan kemampuannya dalam explorasi dengan
cepat menghantarkan nama Kirk sebagai gitaris yang diperhitungkan di
daratan Amerika. Puncaknya, pada bulan April 1983, Kirk mendapat telpon
dari James Hetfield, gitaris sekaligus vocalis Metallica, yang
menginginkan agar Kirk untuk diaudisi menjadi gitaris baru Metallica
menggantikan Dave Mustaine yang keluar. Kirk pun keluar dari California
dan berangkat ke New York. Akhirnya Kirk bergabung dengan James
Hetfield, Lars Ulrich, dan Cliff Burton dalam Metallica.
Album debut Metallica berjudul Kill ‘em All dengan cepat
melambungkan nama Metallica. Kreatifitas individu dan berbagai macam
pengaruh band-band legendaris Iron Maiden dan Judas Priest berpadu
menjadi nuansa musik baru. Warna Iron Maiden misalnya terdengar di lagu Hit The Lights.
Namun, permainan power chord yang ditampilkan James dan speed solo
gitar yang ditampilkan Kirk membuat Metallica memiliki warna tersendiri.
untuk terus mengembangkan kemampuan bermain gitarnya, Kirk kemudian
berguru pada salah satu maestro dunia, Joe Satriani di Beerklee College
of Music. Disini Kirk mendapatkan patern dan skala-skala gitar baru yang
kelak berperan besar di karya masterpiece metalica selanjutnya.
Album Master of Puppetts menjadi salah satu album tersukses Metallica dimana terdapat banyak hits yang makin mempertegas warna musik Metallica seperti Master of Puppetts, Sanitarium, Battery, dan sebuah lagu instrumental Orion.
Setelah kemunculan album ini, bisa dibilang makin banyak gitaris muda
yang mengcopy gaya permainan Kirk Hammett. Kemudian tahun 1988 sebuah
album yang makin membuat Metallica mendunia, and Justice For All yang didalamnya terdapat lagu hits One.
8. Jimmy Page
Jimmy Page adalah gitaris yang menjadi ikon permainan gitar di tahun
1970-an. Tehnik gitar andalannya Appergio, Slurring dan Folk picking
style mempengaruhi banyak gitaris terutama gitaris Blues Rock, Rock
Alternatif dan Metal sampai saat ini.
Lahir di Heston, Inggris pada tanggal 9 Januari 1944, Page pertama
kali belajar gitar ketika berusia 13 tahun karena terpengaruh oleh gaya
rock and roll Elvis Presley. Awal tahun 60-an ia membuat album bersama
beberapa band lokal seperti Carter Lewis & the Southerners dan Neil
Christian & the Crusaders. Pada tahun 1963 ia menjadi additional
gitar untuk Diamond band bersama Jet Harris & Tony Meehan. Singlenya
berhasil mencapai puncak tangga lagu Inggris.
Tahun 1966 ia bergabung dengan Yardbirds sebuah band yang dipelopori
Jeff Beck dimana ia menjadi lead guitar menggantikan posisi Eric Clapton
yang keluar. Di Yarbirds ia hanya ikut tampil dalam 1 album yaitu,
Little Games. Tahun 1968 ia bergabung dengan Led Zeppelin dan mengalami
masa puncak kejayaannya. Selain Jimmy, personel lainnya terdiri dari
John Paul Jones (bass), Robert Plant (vocals), dan John Bonham (drum).
Bersama band ini banyak hits yang telah dibuatnya, nomor-nomor
legendaris seperti Since I’ve Been Loving You, Dazed and Confused, Whole Lotta Love, Immigrant Song, Black Dog, Stairway To Heaven serta Kahsmir menjadi lagu yang sangat populer kala itu.
Stairway to Heaven mungkin merupakan lagu
terbaik Led Zeppelin, solo gitar Page yang harmonis dan unik menjadikan
lagu ini mempati urutan kedua di Top Ten List sebagai lagu terbaik
sepanjang masa setelah lagu Bohemian Rhapsody gubahan Queen. Sedangkan
album-album yang ia hasilkan bersama Led Zeppelin antara lain, Led
Zeppelin I, Led Zeppelin II, Led Zeppelin III, Led Zeppelin IV, Houses
of the Holy dan Physical Graffiti. Album-album ini menjadikan Led
Zeppelin sebagai band tersukses di tahun 70-an. Sayangnya, kematian sang
penggebuk drum, John Bonham membuat band ini jadi tak menentu arah.
Akhirnya band ini vakum atau bisa dibilang bubar.
Meski eksistensi Led Zeppelin sudah tidak seperti dulu lagi, proyek
reuni Led Zeppelin dengan bantuan beberapa additional drummer seperti
Phill Collins sampai anak John Bonham sendiri, Jason Bonham terus
digelar. Tahun 1994, proyek reuni ini sempat menghasilkan album akustik
No Quartet dan tampil dalam tur dunia MTV Unplugged yang disambut sangat
antusias oleh penggemar-penggemar setia mereka
7. Slash
Rocker mana yang tidak kenal Slash? Namanya begitu terkenal diseluruh
dunia semenjak mengorbit bersama salah satu band rock terbesar dunia,
Gun’s N’ Roses. Sosoknya sangat mudah dikenali, berambut panjang,
keriting, memakai topi panjang , dengan menggendong Gibson Les Paul
serta tak lupa sebatang rokok Marlboro menempel dibibir adalah style
Slash yang sangat familiar.
Slash lahir di Hampstead, Inggris pada tanggal 23 Juli 1965 dengan
nama asli Saul Hudson. Ibunya merupakan perancang busana panggung David
Bowie, dan ayahnya bekerja sebagai desainer cover album rekaman. Di usia
11 tahun Slash pindah ke Los Angeles. Sejak dulu ia punya gaya hidup
yang anti-sosialis, untuk anak sebayanya, tampil dengan menggunakan
jaket kulit, jeans kucel, dan rambut panjang sangat dipandang miring
oleh masyarakat.
Di usia 15 tahun, ia memperoleh gitar pertama dari neneknya. Akhirnya
ia mulai belajar bermain gitar dengan banyak menyimak lagu-lagu dari
Led Zeppelline, Eric Clapton, Rolling Stones, Aerosmith, Jimi Hendrix,
Jeff Beck, dan Neil Young. Dikarenakan sibuk bermain gitar setiap
harinya, ia kemudian dikeluarkan dari sekolah saat berada di tingkat 11.
Memutuskan musik adalah jalan hidupnya, ia bersama rekan-rekannya,
Steven Adler Duff McKagan, Izzy Stradlin dan Axl Rose membentuk sebuah
grup band, Gun’s N’ Roses.
Mulanya mereka merelease album mini Live : Like a Suicide.
Slash dkk merasa cukup puas dengan album yang bersifat pancingan ini,
pasalnya mereka kemudian mendapatkan kontrak rekaman dengan label Geffen
Records. Tahun 1987,debut album perdana dilepas dengan judul album Appetite For Destruction, hits single perdana Sweet Child O’Mine
diluar dugaan berhasil menjadi jawara ditangga lagu Billboard dan
radio-radio. Intro lagu yang menunjukkan kemampuan Slash memainkan gitar
langsung menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di seluruh dunia.
Diikuti kemudian oleh single Welcome To The Jungle yang juga dijadikan soundtrack film Dead Pool. Dalam kurun waktu satu tahun, album ini telah berhasil menjual 20 juta keping album diseluruh dunia.
Tahun 1991, G N’ R merilis album Use Your Illusion I dan II
dilepas. Permainan melodi yang harmonis dan menyentuh dari Slash makin
melambungkan namanya. Siapapun tak akan menyangkal bagaimana indahnya
permainan solo Slash dalam lagu November Rain dan Don’t Cry serta permainan yang juga tak kalah apiknya dalam nomor-nomor Estranged, Live and Let Die dan lagu You Could Be Mine
yang menjadi soundtrack film box office, Terminator 2. Terakhir, G N R
memperoleh predikat sebagai The Dangerous Band In The World. Bahkan
dinilai popularitasnyabisa melebihi The Beatles apabila terus
menghasilkan album seperti ini.
Diluar dugaan, Slash juga ternyata pernah menjadi gitaris bagi
musisi-musisi dunia lain seperti Michael Jackson. Bahkan pada tahun
2001, saat Michael Jackson merayakan 30 tahun karir musiknya, Slash
menjadi bintang tamu dengan mengisi part gitar dan berduet di panggung
pada lagu Black Or White dan Beat It. Slash juga
berkali-kali terpilih menjadi Best Guitarist Of The Year dari
majalah-majalah musik. Hal ini juga yang menyebabkan Gibson
mengontraknya sebagai endorser dan artis Gibson. Kini koleksi gitarnya
bahkan sudah melebihi angka 100 dan ada kemungkinan bakal terus
bertambah.
6. Joe Satriani
Dilahirkan di Westbury, New York, pada tanggal 15 Juli 1956, Satriani
kecil mulai memainkan gitar pertamanya pada usia 14 tahun setelah
terinspirasi oleh Jimi Hendrix. Dengan cepat Satriani mempelajari
berbagai teknik bermain gitar, ia pun mulai mengajarkan keterampilannya
ini kepada beberapa orang. Satriani menemukan semangat yang sama dari
salah seorang muridnya yang bernama Steve Vai. Pada akhir tahun 1970-an,
Satriani mulai mengajar di Berkley dan menghasilkan sejumlah gitaris
berbakat seperti Kirk Hammet (Metallica), Larry La Londe (Primus), David
Bryson (Counting Crows), dan gitaris Jazz Charlie Hunter.
Pada awal tahun 80-an, Satriani mendapat kesempatan untuk mengerjakan
beberapa proyek serta tampil pada tur bersama Greg Kihn, ia juga
merilis EP solo pada tahun 1984 yang keseluruhan proses produksi hingga
rilis diurus oleh ia sendiri. Nama Joe Satriani mulai melejit ketika
salah seorang mantan muridnya, Steve Vai, tampil menjadi gitaris band
solo David Lee Roth, karena kehebatan permainan muridnya itu, nama
Satriani pun mulai diperbincangkan sebagai guru Vai. ketertarikan pada
karakter permainan Satriani pun mulai bermunculan. Masa ketenaran
Satriani pun dimulai dengan rilis album solo pertamanya yang berjudul
‘Not This of Earth’ yang otomatis menimbulkan reaksi dari komunitas
gitaris Rock.
Nama Satriani tak ayal makin dikenal diseluruh dunia, ia mendapat
kehormatan untuk tampil mendampingi Mick Jagger pada tur di Australia
dan Jepang sekitar tahun 1987. Satriani kembali merilis album
berturut-turut pada tahun 1988 dan 1989, yaitu album ‘Dreaming #11′
(1988) dan album ‘Fliying in a Blue Dream’. Pada album tersebut Satriani
juga tampil sebagai vokalis di beberapa lagu. Karir Satriani kembali
menanjak ketika salah satu lagunya yang berjudul ‘One Big Rush’ menjadi
salah satu lagu soundtrack film Say Anything.
Satriani mengawali kesuksesan tahun 90-an dengan mendapatkan gitar
khusus dari Ibanez yang diberi nama Model JS Joe Satriani Model. Tahun
1992 ‘Satch’ (panggilan akrab Satriani) merilis album The Extremist yang
diikuti oleh double disc album Time Machine setahun kemudian. Pada
tahun 1994 Satriani tampil sebagai addisional gitar pada tur Deep Purple
sepeninggal Ritchie Blackmore dari Deep Purple. Satch juga mendapat
tawaran untuk menjadi personel tetap Deep Purple namun tawaran itu
ditolaknya karena ia lebih memilih untuk tetap bersolo karir.
Tahun 1998 ia merilis album Crystal Planet. Satriani juga memulai
proyek G3 bersama Steve Vai pada tahun 1996, sebuah proyek tahunan
Satriani bersama gitaris-gitaris terbaik dunia lainnya. G3 juga merilis
album dokumenter konser mereka berjudul G3: Live in Concert setahun
kemudian. Pada tahun 2000 Satriani merilis album yang lebih musikal,
Engines of Creation, yang setahun kemudian diikuti oleh album Live in
San Fransisco, perlu diketahui bahwa Album Engines of Creation kemudian
mendapat penghargaan Grammy. Ia pun mulai kembali menghasilkan beberapa
album studio: Strange Beautiful Music (2002), Electric Joe Satriani: An
Anthology (2003), diikuti oleh album Is There Love in Space (2004),
Super Colossal (2005), dan Satriani Live.
5. Chuck Berry
Charles Edward Anderson atau yang lebih dikenal dengan Chuck Berry
adalah musikus berpengaruh dan salah seorang dari perintis musik rock and roll. Berdasarkan situs Rock and Roll Hall of Fame, memang tidak ada tokoh yang bisa dikatakan sebagai pencipta rock and roll,
namun Chuck Berry adalah satu-satunya yang bisa dikatakan paling
mendekati, yang mengumpulkan semua unsur-unsur penting rock and roll
menjadi satu.
Chuck Berry lahir di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat pada
tanggal 18 Oktober 1926. Sejak kecil ia menunjukkan ketertarikan yang
besar terhadap musik blues, sebuah acara musik kecil di sekolah musim
panasnya di tahun 1941 menjadi debut pertamanya di kancah musik.
Pada awal tahun 1950 Berry yang sebenarnya telah bekerja sebagai ahli
kecantikan, bergabung dengan band club lokal sebagai tambahan
penghasilan. bicara soal influence musik, ia banyak berguru tentang
tehnik bermain gitar dan bagaimana menguasai panggung dari gitaris blues
terkenal saat itu, T-Bone Walker, Robert Johnson dan Ira Harris, Berry
pun terus berlatih dengan tekun mencoban bermain dengan caranya sendiri.
Alhasil ia berhasil membungkus musik blues yang notabene bernuansa
sedih dengan cord-cord seventhnya menjadi sesuatu yang beritme riang
ditambah dengan aksi panggung yang eksentrik. Namanya mulai menanjak
ketika ia bermain bersama Johnnie Johnson trio dan memulai kolaborasi
panjang dengan pianisnya.
Berry juga ikut ambil andil dalam sejarah penghapusan diskriminasi
warna kulit yang merebak di Amerika Serikat. Pada waktu itu
tempat-tempat umum seperti hotel, rumah makan, toilet dan lain
sebagainya di berikan tulisah white only atau black only, maksudnya di
tempat itu hanya bisa dikunjungi oleh orang kulit putih atau orang kulit
hitam saja. Bahkan ketika menonton suatu pagelaran musikpun penonton
dipisahkan oleh tali pembatas sisi kiri untuk kulit putih dan sisi kanan
untuk kulit hitam, hingga masa Chuck Berry bersinar terjadi terobosan
yang akan terus dikenang sepanjang masa. Chuck Berry dengan gaya
bebeknya sewaktu bermain gitar dan bernyanyi untuk pertama kalinya dalam
sejarah mampu menyatukan kulit putih dan kulit hitam untuk menikmati
musik, para penonton menerobos tali pembatas dan bercampur jadi satu
saling bernyanyi dan menari bersama melupakan kebencian, melupakan
perbedaan warna kulit.
Menilik catatan prestasinya, Chuck Berrry termasuk orang pertama yang
namanya dimasukkan dalam Rock and Roll Hall of Fame, sebuah museum
untuk mengenang musisi-musisi legendaris, ketika museum tersebut
diresmikan tahun 1986. Ia juga pernah mendapatkan Grammy Lifetime
Achievement award di tahun 1984 dan Kennedy Center Honor di tahun 2000.
Pada tahun 2004 majalah Rolling stone menempatkan namanya di urutan
nomor 5 artis terbesar sepanjang masa dan di urutan nomor 6 gitaris
terhebat sepanjang masa. Tiga buah lagu Chuck Berry, Johnny B. Goode, Maybellene dan Rock & Roll Music termasuk ke dalam 500 lagu terpenting dalam sejarah musik rock and roll.
Penghargaan tersebut belum termasuk dengan pembuatan patung Chuck Berry
di St, Louise Walk of Fame dan puluhan penghargaan lainnya.
Saking hebatnya nama Chuck Berry Cub Koda menulis bahwa dari semua
artis perintis rock & roll, di antara artis yang paling penting
dalam perkembangan musik rock & roll adalah Chuck Berry, ia adalah
pencipta lagu sekaligus salah satu gitaris terbesar. Tak mau
ketinggalan, John Lennon bahkan berujar, “Kalau engkau mau memberi
sebutan lain untuk rock and roll, kau boleh menyebutnya Chuck Berry,”
katanya.
4. Eric Clapton
Eric Clapton adalah salah satu gitaris yang paling berpengaruh bagi
perkembangan dunia gitar rock di dunia selain Jimi Hendrix. Permainannya
banyak menjadi referensi gitaris-gitaris penerusnya seperti Richie
Sambora, Slash, Stevie Ray Vaughan, Gary Moore, Duane Allman, Eddie Van Halen, Brian May, John Mayer, Joe Satriani, dan masih banyak lagi.
Dilahirkan pada tanggal 30 Maret 1945 di The Green Ripley, Inggris
dengan nama Eric Patrick Clapton, masa kecil Clapton banyak dihabiskan
bersama kakek dan neneknya. Ibunya, Patricia menitipkan Clapton pada
kedua orangtuanya karena suaminya, Edward Fryer meninggal. Eric kecil
mulai tertarik bermain gitar setelah menonton Jerry Lee Lewis di
televisi saat berusia 13 tahun. Semenjak saat itu ia terus giat berlatih
gitar. Sekolah desain yang ditekuninya, akhirnya terbengklai karena
waktunya lebih banyak dihabiskan untuk bermain gitar.
Kemudian ia tergabung dalam band pertamanya, Roosters. Lalu ia
tergabung dengan grup Yardbirds dimana terdapat pula gitaris-gitaris
handal yaitu Jimmy Page dan Jeff Beck. Bergabungnya Clapton semakin
menambah warna bagi grup tersebut. Trio gitaris ini langsung menjadi
pembicaraan orang-orang. Namun pada tahun 1965, Clapton memutuskan
keluar dari Yardbirds karena perbedaan visi. Ia pun selanjurnya
tergabung dalam band John Mayyal’s Bluesbreaker. Kali ini ia bergabung
dengan Peter Green, dan Mick Taylor. Selanjutnya ia membentuk Blind
Faith di tahun 1969, namun karena tak puas dengan band itu, setahun
kemudian ia tergabung dalam Delaney and Bonnie & Friends. Di grup
ini Eric mulai mengasah skill vocalnya. Pada 1971 Eric tidak lagi
melanjutkan karir musiknya dengan Delaney and Bonnie & Friends.
Akhirnya Eric mulai bersolo karir. Album-album yang dilempar ke
pasaran selama karirnya antara lain : Rainbow Concert (1973), 461 Ocean
Boulevard (1974), No Reason To Cry (1976), Slowhand (1977), Crossroad
(1988), MTV Unplugged, dan masih banyak lagi album solo lainnya. Bersama
master blues B. B. King juga ia pernah mengeluarkan album kolaborasi
Riding With The King (2001).
Meski pada masa-masa pertama ia terkenal sebagai seorang blueser,
namun pada era tahun 90an tampaknya ia mulai banyak mengadaptasi musik
pop ke dalam karya-karyanya. Namun nuansa blues tetap bisa kita
dapatkan. Sepanjang karirnya, Eric telah banyak menghasilkan lagu-lagu
yang terkenal. Lagu-lagu hits darinya antara lain Layla, Running On Faith, My Father Eyes, Bad Love, Tears In Heaven, Wonderful Tonight, Change The World, Motherless Child, dan lain-lain.
Namun dari sekian banyak lagu Eric Clapton, Tears In Heaven
mungkin adalah lagu terbaiknya. Lagu itu dibuat untuk mengenang anaknya
yang bernama Conor yang jatuh dari lantai 49 apartemennya. Hebatnya
lagi, ternyata lagu itu mendapat penghargaan Grammy Awards untuk
kategori Best Male Pop Vocal Performance di tahun 1992. Saat itu ia juga
menyabet 4 penghargaan lainnya. Secara keseluruhan, Eric telah 17 kali
meraih penghargaan Grammy. Selain itu Clapton adalah satu-satunya musisi
yang namanya masuk sampai 3 kali di Rock and Roll Hall of Fame, ia juga
berada di urutan nomor dua gitaris terhebat sepanjang masa versi
majalah Rolling Stone dan nomor 4 versi majalah Gibson. Sangat jarang
gitaris yang berhasil meraih prestasi seperti Eric Clapton.
3. B.B King
The King of Blues adalah gelarnya, sepanjang hidupnya ia telah
memperoleh 14 Grammy award, namanya telah 2 kali menghiasi Rock and Roll
Hall of fame, karyanya juga menghantarkan ia memperoleh tempat di Blues
Hall of Fame, Hollywood Star Walk of Fame dan di Song Writer Hall of
Fame. Ia juga memperoleh banyak penghargaan, diantaranya adalah
National medal of art, National Herritage Fellowship, Kennedy Center
Honor dan Polar Music Prize, belum termasuk Presidential Medal of
Freedom yang diberikan oleh George W Bush, Gelar Doktor Honoris Clausa
di bidang musik dari Brown University dan banyak perhargaan lainnya.
B.B King dilahirkan di sebuah pertanian di Itta Bena, Mississippi
pada tanggal 16 September 1925 dengan nama Riley King. Dikarenakan lahir
dari sebuah keluarga yang religius, perkenalan King dengan musik pun
dimulai dari gereja di kotanya dimana dia bermain sebagai pengiring dan
penyanyi dari sebuah vokal grup.
Karir musik King dimulai dari penampilannya sebagai penyanyi dan
gitaris dari sebuah jingle iklan di radio. Karena kagum akan bakat King,
Pemilik radio tempat dia bekerja pun mempromosikan King untuk bekerja
sama dengan DJ local dalam satu segment yang khusus memutar lagu-lagu
dari artis berkulit hitam. Disitu dia bermain gitar dan menyanyi
berdasarkan request dari pendengar. King pun memilih nama “Blues Boy
King” sebagai nama radionya. Pada akhirnya nama “Blues Boy King”
dipersingkat saja menjadi stage namenya sampai saat ini, BB King.
Karena kepopuleran dia di tingkat lokal, akhirnya King pun dikontrak
oleh Modern Records. Setelah membentuk bandnya sendiri, B.B King Review,
single-single King pun muncul di pasaran. Beberapa single pertama King
antara lain B.B Boogie dan Three O’Clock Blues meroketkan nama King
secara nasional sebagai gitaris blues. King pun dikontrak oleh Universal
Artist tahun 1952 dan memulai tur keliling amerika pertamanya, semua
orang sudah bisa memprediksi kalau dia adalah salah satu yang terbaik
dalam industri musik saat itu.
Pada tahun 1962, King masuk ke ABC-Paramount Records, yang kemudian
diserap ke MCA Records, dan kemudian label saat ini, Geffen Records.
Selama hidupnya King telah melakukan tur keliling dunia, berkolaborasi
dengan puluhan artis terkenal dari seluruh dunia dan menghasilakan
ratusan lagu, Dari semua karya King, The thrill is Gone dan All Over Again
mungkin merupakan karya terbaiknya. The Thrill is Gone bahkan
mendapatakan penghargaan Grammy Hall of Fame Award yang diperuntukkan
untuk lagu yang berusia lebih dari 25 tahun dan memiliki kualitas dan
pengaruh historik yang luar biasa.
Majalah Rolling Stone memberi peringkat dia di nomor 3 pada daftar
100 gitaris terbesar sepanjang masa. Lebih lanjut Edward M. Komara
mengatakan bahwa King memperkenalkan gaya bermain solo canggih yang
diperkuat oleh bending yang Fluid dan vibrato yang luar biasa,
permainannya dapat dikatakan mempengaruhi hampir setiap gitaris blues
yang ada sampai saat ini.
2. Robert Johnson
Meski namanya kurang terdengar, ia adalah peletak fondasi permainnan
gitar blues dan rock modern. Kemungkinan besar ialah orang pertama di
daratan Amerika yang mendendangkan permainan blues. Semasa hidupnya ia
dikenal sebagai Undisputed King of Mississippi Blues Singer, ia juga
dikatakan sebagai musisi yang paling orisinal dan paling berpengaruh di
industri musik amerika yang menurunkan semangat bermain gitarnya pada
Chuck Berry, Eric Clapton, Jimi Hendrix, Keith Richard dan Jack white.
Robert Johnson lahir di Hazlehurst, Mississippi, Amerka Serikat pada
tanggal 8 Mei 1911. Semasa hidupnya, ia tidak terlalu terkenal. Kala
itu, hanya sedikit dari rekaman lagu gubahannya yang terjual, bahkan,
sampai sekarang hanya sedikit sekali infomasi yang bisa kita dapat
tentang gitaris ini, hanya ada dua foto resmi Robertt Johnson yang
beredar.
Nasib Robert mulai berubah ketika lagu-lagunya kembali dirilis pada
Long Play (LP) tahun 1961, 23 tahun setelah kematiannya. Namanya mulai
banyak dibicarakan, permainan gitarnya yang harmonis dan penuh
penjiwaan, ditambah dengan penggunaan boogie bass line yang revolusioner
plus penggunaan liriknya yang kuat membuat Johnson diakui sebagai salah
satu musisi dan gitaris terhebat sepanjang masa. Dengarkan saja curahan
hatinya yang dituangkan pada lagu Sweet Home Chicago, Cross Road Blues, Hellhound on My Trail dan Love in Vain, anda akan merasakan betapa “masterpiecenya”-nya karya Robert Johnson.
Begitu legendarisnya permainan gitar Robert Johnson, sampai-sampai
ada cerita rakyat Mississippi tentangnya. Alkisah Robert Johnson
berjalan di pinggiran sungai Misisipi pada waktu tengah malam, saat
melewati sebuah persimpangan jalan (crossroad) dia bertemu seorang
bertubuh tinggi besar dan hitam yang ternyata adalah iblis. Kemudian
iblis ini mengambil gitar milik robert, menyetemnya dan memainkan sebuah
lagu, lagu yang belum pernah terdengar oleh siapapun. Lagu ini
benar-benar menggetarkan jiwa robert johnson, sang iblis menyadari
ketertarikan robert sehingga dia menawarkan kemampuan bermain gitarnya
dengan imbalan robert harus menyerahkan jiwanya nanti saat sudah
meninggal. Robert setuju dan dia meninggalkan persinpangan jalan itu
untuk mengguncang dunia.
Entah cerita diatas benar atau tidak, akan tetapi kita dapat
menemukan sebuah tugu di persimpangan jalan di Mississippi yang
menandakan tempat pertemuan antara Robert Johnson dengan Iblis. Lebih
lanjut, legenda di atas tertuang dalam salah satu karyanya, Cross Road Blues.
Robert Johnson meninggal pada 16 Agustus 1938 di usia 27 tahun.
Bertahun-tahun setelah kematiannya barulah ia mendapatkan beberapa
penghargaan, diantaranya adalah Grammy Lifetime Achievement Award,
Mississippi Musician Hall of Fame, Rock and Roll Hall of Fame dan Blues
Hall of Fame, majalah TheRolling Stone pun menempatkannya pada urutan
kelima gitaris terhebat sepanjang masa. Meskipun begitu, karyanya yang
orisinal dan revolusioner akan terus terkenang sebagaimana musisi-musisi
saat ini memanggilnya, “The Grandfather of Rock and Roll”.
1. Jimi Hendrix
Semua orang tidak akan menolak apabila dikatakan bahwa ia adalah
pelopor dan inspirator terbesar dalam permainan gitar yang berkembang di
abad ke-20. Karya-karyanya selalu menjadi referensi para
gitaris-gitaris baik yang masih pemula maupun yang sudah master
sekalipun. Lagu-lagu karyanya seperti Little Wing, Voodo Child, dan Red House
menjadi lagu-lagu yang paling sering dibawakan baik dalam bentuk
penampilan Live maupun rekaman. Ia yang mempopulerkan trik-trik bermain
gitar elektrik seperti Feedback dan distorsi yang akhirnya dipakai oleh
semua gitaris yang menggunakan gitar elektrik dimasa depan. Jika kita
menelusuri bagan pohon influence seluruh gitaris yang ada pada saat ini,
semuanya akan mengerucut padasatu nama, Jimi Hendrix. Dalam setiap
voting atau polling di majalah-majalah, ia selalu terpilih sebagai The
Greatest Guitarist All Time.
Terlahir pada tanggal 27 September 1942 dengan nama Johnny Allen
Hendrix yang kemudian diganti menjadi James Marshall Hendrix oleh
ayahnya, James “Al” Hendrix. Jimi semasa kecilnya sering berpura-pura
menjadi gitaris setelah menyaksikan penampilan B. B. King. Ia
menggunakan ukulele sebagai gitarnya. Melihat ketertarikan Jimi pada
gitar, kemudian ayahnya membelikan dia sebuah gitar second seharga 5
dollar, saat itu ia berusia 16 tahun. . Ia pun bergabung dengan grup
band pertamanya, The Velvetones yang hanya bertahan selama 3 bulan. Pada
musim panas berikutnya ayahnya membelikan gitar elektrik Supro Ozark
1560 S. Kemudian ia bergabung dengan band The Rocking Kings.
Tahun 1961 jimi masuk wajib militer, namun karena cedera yang ia
dapatkan saat terjun payung memaksanya batal untuk menjadi prajurit, Ia
pun mulai menjadi gitaris cabutan dengan nama Jimmy James. Disini ia
bertemu Little Richards dan kemudian membentuk bandnya yang bernama
Jimmy James and The Blue Flames. Awal tahun 1965, Jimi bermain dalam
sebuah acara kecil di kawasan Greenwich Village. Dalam sebuah jam
session dengan bassis grup Animal, Chas Candler. Chandler sangat
terperana melihat permainan Jimi. Hingga setahun kemudian ia mengajak
Jimi pergi ke London dan membentuk band mereka dengan memasukkan drummer
Mitch Mitchel dan basis Noel Redding, Chas Candler sendiri lebih
memilih menjadi manager. Band tersebut diberi nama Jimi Hendrix
Experience dan memulai legenda.
Single pertamanya, Hey Joe berhasil masuk kedalam Top UK Charts
selama 10 minggu. Melihat antusiasme yang bagus, Jimi cs segera
merelease album Are You Experienced?. Dengan memuat nomor-nomor seperti Purple Haze, The Wind Cries Mary, Foxey Lady, Fire, dan Are You Experienced? di masa mendatang, album ini merupakan album rock terpopuler sepanjang masa.
Sukses album pertama membuatnya segera merampungkan album berikutnya,
Axis: Bold As Love pada tahun 1968. Di album ini ia berusaha keras
mengeksplorasi permainan gitarnya. Ia kemudian kembali ke Amerika untuk
membangun studionya yang bernama Electric Lady Studio yang berlokasi di
kota New York.
Bulan Agustus 1969, Jimi Hendrix tampil dalam salah satu event musik
terbesar di Amerika, Woodstock. Kali ini ia tidak membawa nama
Experience, tetapi bersama Gypsy Sun & Rainbows. Namanya semakin
berkibar sebagai gitaris nomor satu dunia. Semua penonton yang
menyaksikan permainan gitarnya begitu terpukau. Ia menampilkan aksi solo
gitar yang dirangkai dengan aksi panggung yang liar seperti memetik
senar gitar dengan menggunakan gigi, membakar gitar, memainkan feedback,
distorsi, dan aksi merusak gitar lainnya. Setelah itu ia membentuk grup
baru yang bernama Band of Gipsy dan melepas album Hendrix: Live At The Fillmore East. Setahun berikutnya ia kembali membentuk Jimi Hendrix Experience dan merampungkan album yang berjudul First Rays Of The New Rising Sun.
Jimi Hendrix meninggal tanggal 18 September 1970, saat itu ia berusia
27 tahun. Ia hanya berkarier serius di dunia musik selama 4 tahun,
namun legendanya terus bertahan sampai 4 dasawarsa kemudian, ya, sampai
hari ini. Jimi hendrix telah tiada, namun karya dan legendanya akan
tetap abadi selama masih ada senar yang terpetik, selama masih ada
pemain gitar di dunia ini.
No comments:
Post a Comment